JAKARTA (Reuters) – Indonesia mengumumkan peningkatan harian terbesar dalam kasus virus corona baru pada Senin (6 April) dan sebuah asosiasi medis mengatakan 24 dokter kini telah meninggal setelah tertular virus tersebut.
Peningkatan jumlah kematian di kalangan dokter, yang telah berlipat ganda sejak pekan lalu, mengikuti kritik terhadap kurangnya peralatan pelindung di Indonesia.
218 kasus virus corona baru membuat jumlah keseluruhan di Indonesia menjadi 2.491. 209 kematian yang dikonfirmasi di antara orang-orang yang telah tertular virus adalah jumlah kematian tertinggi di Asia di luar China.
“Tren (dokter meninggal) sedang menuju langit,” kata Halik Malik, juru bicara Ikatan Dokter Indonesia yang mengkonfirmasi kematian para dokter akibat Covid-19, penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona baru.
“Risiko pekerja medis terinfeksi selalu ada … tapi intinya tenaga medis perlu dilindungi dengan cara apapun,” kata Malik.
Sejumlah kelompok hak asasi manusia, termasuk Amnesty International, telah menyatakan keprihatinan atas tingginya proporsi kematian di kalangan pekerja medis.
“Kematian pekerja medis bukan hanya angka, tetapi alarm bagi negara untuk memperbaiki sistem kesehatan mereka dalam situasi darurat,” kata koalisi kelompok itu dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (4 April).
Pakar kesehatan telah menunjukkan tingginya persentase kematian di antara jumlah kasus yang dikonfirmasi sebagai tanda wabah jauh lebih besar daripada yang ditunjukkan data resmi di negara terpadat keempat di dunia.
Badan intelijen Indonesia sendiri pekan lalu mengungkapkan bahwa mereka memperkirakan kasus virus corona akan mencapai puncaknya dalam tiga bulan ke depan, melampaui 100.000 kasus pada Juli.