Keluarga korban pembunuhan Punggol Field datang terlambat untuk menangkap kata-katanya yang sekarat

Keluarga pria yang ditikam secara fatal pada Minggu malam di Punggol Field tiba terlambat untuk menangkap kata-kata terakhirnya di rumah sakit.

Pria itu telah diidentifikasi sebagai Tay Rui Hao, 38.

Dia diyakini sudah menikah dan tinggal beberapa jalan dari tempat dia ditemukan ditikam.

Menurut posting Tay di media sosial, dia bekerja di cabang lokal sebuah perusahaan pakaian olahraga.

Ayahnya mengatakan kepada harian China Lianhe Wanbao dan Shin Min Daily News pada hari Selasa (12 Mei) bahwa keluarga terkejut dengan apa yang terjadi.

Sang ayah dikutip mengatakan bahwa putranya telah mengirim sms kepadanya pada hari sebelumnya untuk memberitahunya bahwa dia akan keluar untuk berlari karena dia merasa terkurung di rumah karena langkah-langkah pemutus sirkuit.

Itu adalah yang terakhir dia dengar dari putranya, kata ayah Tay.

Dia mengatakan Tay meninggalkan rumah sekitar pukul 10 malam dan diserang secara brutal hanya dua jalan dari flatnya.

Tay diketahui tinggal bersama istri dan anjing mereka.

Ayah Tay mengatakan bahwa dia, istri dan putrinya bergegas ke Rumah Sakit Umum Sengkang sekitar pukul 1 pagi pada hari Senin tetapi mereka terlambat. Dia menggambarkan putranya sebagai orang yang santai dan banyak bicara, dan mengatakan apa yang terjadi “sangat tidak dapat dibenarkan”.

“Saya berharap setiap saksi mata akan segera menghubungi polisi, sehingga anak saya dapat beristirahat dengan tenang,” katanya.

Seorang mantan kolega menggambarkan Tay sebagai orang yang lucu dan menyenangkan yang siap memberi nasihat dan mendukung bawahannya.

Nur Aziyati Johari, 28, mengatakan Tay, yang merupakan manajer area di sebuah toko ritel, bergaul dengan bawahannya yang lebih muda dan banyak menasihati mereka dalam pekerjaan.

Dia mendukung keputusannya untuk mengundurkan diri dan pindah ke luar negeri untuk posisi baru, kenangnya.

“Dia seperti ayah dan sahabat kami,” kata Nur Aziyati, yang sekarang bekerja di bidang sumber daya manusia.

Serangan itu tidak dapat diterima, katanya, seraya menambahkan bahwa dia berharap keadilan akan ditegakkan.

Tay juga berganti pekerjaan dan bekerja untuk cabang lokal sebuah perusahaan pakaian olahraga, menurut akun media sosialnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *