Kapal eksplorasi minyak Malaysia meninggalkan perairan Laut Cina Selatan setelah kebuntuan

Asia Maritime Transparency Initiative (Amti) yang berbasis di Washington mengatakan kebuntuan China-Malaysia telah berlangsung selama berbulan-bulan.

China membantah laporan tentang kebuntuan, mengatakan bahwa Haiyang Dizhi 8 melakukan kegiatan normal.

Insiden itu mendorong Amerika Serikat untuk meminta China menghentikan “perilaku intimidasi” di perairan yang disengketakan.

China mengklaim hampir semua Laut China Selatan yang kaya energi, juga merupakan rute perdagangan utama setiap tahun. Filipina, Brunei, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan memiliki klaim yang tumpang tindih.

AS juga menuduh China mengambil keuntungan dari gangguan pandemi virus corona untuk memajukan kehadirannya di Laut China Selatan.

Seorang juru bicara kementerian luar negeri China bulan lalu menuduh para pejabat AS mencoreng Beijing.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *