Coronavirus: Apa arti keadaan darurat bagi Jepang?

Transportasi umum diperkirakan akan terus berjalan, meskipun mungkin secara lebih terbatas. Toko dan bisnis lainnya mungkin tetap buka.

JADI APA YANG BISA DIPERINTAHKAN GUBERNUR?

Kekuatan terkuat yang diberikan gubernur adalah kemampuan untuk menyita bangunan atau tanah untuk tujuan medis.

Ini bisa berarti mengharuskan pemilik tanah untuk menyerahkan properti untuk membangun fasilitas medis sementara, atau bisnis untuk membebaskan ruang bagi pasien perumahan.

Gubernur juga dapat menutup lembaga-lembaga publik seperti sekolah, banyak di antaranya telah ditutup sejak Februari setelah Abe mendesak penutupan nasional.

BAGAIMANA REAKSI PUBLIK?

Meskipun tindakan tersebut tidak mengandung langkah-langkah penegakan hukum yang kuat, harapannya adalah bahwa sebagian besar individu dan bisnis akan mematuhinya.

Banyak orang telah mengindahkan panggilan untuk bekerja dari rumah, dengan sistem transportasi Tokyo yang terkenal ramai terasa lebih kosong dalam beberapa pekan terakhir.

Dan permintaan dari gubernur Tokyo agar orang-orang tinggal di rumah pada akhir pekan juga mengakibatkan jalan-jalan yang jauh lebih sepi, bahkan di hari-hari terakhir musim bunga sakura yang cerah.

Sistem hukum Jepang, dipengaruhi oleh warisan ekses masa perang, membatasi kekuasaan pemerintah atas warganya.

Yasutoshi Nishimura, menteri yang bertanggung jawab atas undang-undang yang menerapkan keadaan darurat, mengatakan warga akan diminta, bukan diperintahkan.

“Sistem hukum kami dibentuk agar orang-orang secara keseluruhan bersatu dan berbagi beban untuk mencegah penyebaran infeksi”, daripada menggunakan langkah-langkah paksa, katanya di Parlemen pada hari Senin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *