JAKARTA (BLOOMBERG) – Presiden Indonesia Joko Widodo mendesak pendekatan hati-hati untuk mencabut penguncian parsial yang mencakup hampir 100 juta orang di serangkaian wilayah dan kota di tengah tekanan untuk membuka kembali ekonomi karena jumlah kematian negara akibat pandemi virus corona mencapai 1.000.
“Pelonggaran harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak terburu-buru,” kata Jokowi, yang biasa dipanggil Jokowi, Selasa (12 Mei). “Harus berdasarkan data dan implementasi di lapangan sehingga keputusan tersebut merupakan keputusan yang tepat.”
Ketika ekonomi terbesar di Asia Tenggara terus terhenti, menambah jutaan orang ke jajaran pengangguran, para pejabat mulai membahas strategi keluar dari aturan jarak sosial skala besar.
Tetapi dengan sistem kesehatan yang tertekuk di bawah beban pandemi yang tidak menunjukkan tanda-tanda memperlambat penyebarannya, para ahli medis telah memperingatkan agar tidak melonggarkan pembatasan.
Jumlah korban tewas akibat wabah mencapai 1.007 pada hari Selasa dengan total 14.749 orang terinfeksi sejauh ini, data resmi menunjukkan.
Jumlah orang yang diduga tertular virus dan menunjukkan gejala tetapi masih menunggu konfirmasi klinis berjumlah hampir 32.000 dan pihak berwenang telah menempatkan hampir 250.000 orang di bawah pengawasan nasional.
Lebih dari 20 provinsi dan kota di Indonesia telah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar dengan berbagai tingkat keberhasilan. Dari 10 provinsi dengan kasus terbanyak, hanya tiga yang terpaksa melakukan penguncian parsial dengan pulau Jawa menyumbang 70 persen kasus baru, dan 82 persen kematian, kata Joko.
Tetapi penyebaran virus dan pembatasan sosial yang ketat juga telah membuat perdagangan terhenti, sementara para pejabat sekarang memperingatkan arus keluar modal besar-besaran yang telah mengerdilkan tingkat yang terlihat selama krisis keuangan global.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada hari Senin menegaskan kembali proyeksi revisi sebelumnya untuk ekonomi tumbuh 2,3 persen tahun ini, dari perkiraan awal 5,3 persen, sementara memperingatkan itu bisa berkontraksi 0,4 persen dalam skenario terburuk.