KUALA LUMPUR (BLOOMBERG, THE STAR/ASIA NEWS NETWORK) – Malaysia dan Singapura sedang mendiskusikan persyaratan baru untuk kembalinya warga Malaysia dari Republik ke negara asal mereka, yang akan diumumkan segera setelah Selasa (7 April), Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob mengatakan pada hari Senin (6 April).
Malaysia sebelumnya mengatakan bahwa warganya akan diizinkan untuk kembali ke rumah dengan tes usap dan surat dari pihak berwenang Singapura yang menyatakan bahwa mereka bebas dari virus corona.
Namun, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan pada hari Senin bahwa pengujian Covid-19 dilakukan, ketika diindikasikan secara klinis, untuk pasien dan kontak dekat mereka.
“Saat ini tidak ada persyaratan oleh Pemerintah Singapura bagi orang asing yang keluar dari Singapura untuk diusap dengan alasan non-klinis,” kata kementerian itu dalam menanggapi pertanyaan media.
Kuala Lumpur tidak memberlakukan persyaratan pengujian serupa pada orang lain yang memasuki Malaysia, seperti melalui Bandara Internasional Kuala Lumpur, juga tidak menguji pekerja asing di negara itu sebelum mereka kembali ke rumah.
Datuk Seri Ismail Sabri mengatakan pada konferensi pers pada hari Senin bahwa persyaratan baru sedang dibahas oleh kelompok kerja bersama yang terdiri dari pejabat dari kementerian luar negeri dan sumber daya manusia kedua negara.
Dia mengatakan bahwa sampai perubahan diselesaikan, warga tidak akan diizinkan untuk kembali.
“Saya percaya bahwa Kementerian Luar Negeri akan memberi tahu kami pada pertemuan besok (Selasa) tentang apa kondisi baru yang disepakati oleh Malaysia dan Singapura,” katanya.
“Tetapi untuk saat ini, kami tidak akan mengizinkan warga Malaysia di Singapura untuk kembali,” kata Ismail Sabri, seraya menambahkan bahwa ada puluhan ribu warga Malaysia yang berusaha kembali.